Mochamad Iriawan Terpilih jadi Ketua PSSIĀ
Mochamad Iriawan atau Iwan Bule
Bola.net--(KIBLATRIAU.COM)--Terpilihnya Mochamad Iriawan sebagai Ketua Umum PSSI periode 2019-2023 tak menghadirkan kejutan bagi Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali. Menurutnya, terpilihnya tokoh yang karib disapa Iwan Bule ini sudah bisa diprediksi sejak jauh hari. "Terpilihnya Pak Mochammad Iriawan sesuai prediksi. Kemenangannya karena nyaris tak ada lawan sepadan bagi Pak Iriawan. Ini tak lepas dari keputusan La Nyalla Mattalitti, yang menarik diri dari Kongres," kata Akmal, pada Bola.net.
Menurut Akmal, ada hal yang lebih menarik untuk dicermati ketimbang terpilihnya Iwan Bule. Hal tersebut, adalah masih adanya intrik, yang bahkan sampai berujung walk out sejumlah calon ketua umum, pada ajang kongres. Akmal menilai bahwa ini adalah gambaran wajah sepak bola Indonesia, yang bopeng dan berada dalam situasi darurat. "Ketika para elit di atas tidak mampu memberikan keteladanan dan contoh dalam koridor sportivitas dan fairplay, sulit berharap di level akar rumput akan berubah lebih baik," kata mantan jurnalis olahraga ini.
Iwan Bule terpilih sebagai Ketua Umum PSSI periode 2019 hingga 2023. Dalam pemilihan di Kongres Luar Biasa, yang digelar di Jakarta, Sabtu (02/11), ia menang telak dari para pesaingnya. Dari 85 voter, Iwan mendapat 82 suara. Sementara, Arif Putra Wicaksono dan para calon lainnya tak mendapat satu pun suara. Tiga suara lain dianggap tidak sah. Sebagai pendamping Ketua Umum, terpilih Iwan Budianto dan Cucu Somantri sebagai wakil. Iwan mendapat 74 suara, sedangkan Cucu mendapat 81 suara.
Akmal menyebut bahwa Iwan Bule tak bisa berleha-leha usai dipastikan terpilih sebagai Ketua Umum PSSI. Pasalnya, tumpukan pekerjaan rumah yang menunggu untuk dituntaskan sudah menunggu perwira tinggi Polri tersebut.Menurut Akmal, saat ini ada krisis kepercayaan pada PSSI yang bisa jadi akan berubah menjadi bom waktu bagi kepengurusan Iwan Bule. Karenanya, Iwan Bule beserta para pengurus PSSI di periode ini harus segera mengambil langkah-langkah strategis. Mereka harus mulai meyakinkan publik dengan melakukan aksi nyata membenahi segala sektor yang bermasalah."Pekerjaan rumah terberat adalah mengatasi dan membersihkan stigma negatif kepada para pengurus yang masuk jajaran exco," Akmal menandaskan.(Net/Hen)